Selamat hari Selasa kawan semua!
Seperti yang sudah kawan ketahui, bahwa nama SMA Kolese De Britto diambil dari nama seorang santo. Siapakah namanya? (Dora bertanya) Namanya Santo Johanes De Britto. Nah, dalam post ini aku akan menceritakan sesendok teh kisah Santo Johanes De Britto.
Begini kisahnya, Johanes De Britto adalah seorang anak bangsawan Portugal yaitu Don Salvador De Britto Pareira. Lahir 1 Maret 1647, ia dhidup dalam lingkungan kerajaan bersama Don Pedro, anak raja yang menjadi teman karibnya. Kemudian di umur 10 tahun, De Britto sakit keras. Ibunya, Dona Beatrix memohon kesembuhan pada Santo Fransiskus Xaverius, dengan janji setelah sembuh De Britto akan mengenakan jubah Jesuit selama setahun. Berkat Tuhan, De Britto sembuh dan memenuhi janji memakai jubah Jesuit. Mulai dari sinilah ketertarikan De Britto menjadi Jesuit muncul. De Britto akhirnya masuk novisiat di Lisboa (1661), lalu ditahbiskan menjadi imam (1673). Sebelumnya, dia belajar teologi di Evora dan Coimbra. Di tahun yang sama, De Britto pergi ke India menjalankan misi. De Britto melakukan pendektan seperti Roberto De Nobilli dengan menjadi Pandara Swami serta mendalami kebudayaan India. Bahkan ia belajar bahasa Sanskerta dan Tamil agar ajarannya dapat diterima masyarakat Madurai, India.
Selama di Madurai, De Britto banyak membaptis dan mengajar orang. Sampai tahun 1683, ia dan umatnya dikejar dan dianiaya oleh Panglima Kumara. Beruntunglah Raja Marava membebaskannya, tetapi dengan syarat tidak boleh menyebarkan imannya kembali.
De Britto lalu pulang ke Portugal untuk melaporkan kabar misinya. Tak lama, De Britto kembali lagi ke India karena kecintaannya pada umat Madurai. Waktu itu, Tedayadaven, putra Raja Marava tertarik pada ajaran De Britto. Apalagi setelah ia jatuh sakit dan sembuh oleh doa De Britto, ia menjadi semakin berniat memeluk iman kristiani. De Britto pun menantang Tedayadaven untuk memiliki istri satu, mengingat ia memiliki istri 4 dan hal itu dilarang dalam kristiani. Singkat kata, Tedayadaven memilih istri pertama dan menceraikan 3 istri lainnya yang mana salah satunya adalah keponakan Raja Marava. Marahlah Raja Marava mengetahui hal tersebut dan menghukum De Britto beserta membakar semua gereja. Karena mantra iman-iman berhala tidak mampu mencelakai De Britto, raja memilih membuangnya keluar kerajaan.
De Britto akhirnya wafat pada 4 Februari 1963 setelah menolak permintaan Gubernur Oriur untuk menyembuhkan kebutaanya dengan jawaban, "Hanya Tuhan yang dapat menyembuhkan engkau."
Sekian kisah De Britto guys, Pergilah dan Jadilah Terang dan Garam dunia.
KINGS TINN - Дбакток бись енази в конти - ненат равтельные парыли, конти
ReplyDeleteИСторети на конти. ИСторети titanium jewelry piercing на конти 슬롯 - довафи. ford ecosport titanium ИСторети. ИСторети. ИСторети. ИСторети. titanium curling wand ИСторети. seiko titanium watch ИСторет